Cari Blog Ini

Sabtu, 06 April 2013

Polutan kendaraan


1.      Polutan kendaraan bermotor yang berbentuk :
Ø  Padat berupa karet ban, bekas kampas kopling, bekas kampas rem.
Ø  Cair berupa Olie, minyak rem.
Ø  Gas berupa Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Suldfida (H2S), Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2). Amoniak (NH3). Karbondioksidak (CO2)Karbon Monoksida (CO) Hidrokarbon ( buletinlitbang@dephan.go.id)
Ø  Debu berupa debu yang berasal dari kampas rem, endapan kotoran yang ada pada knalpot.
2.      Sumber polutan dari kendaraan bermotor dapat berasal dari komponen-komponen yang sudah aus seperti pada komponen yang bergesekan, kampas rem, kampas kopling. Selain itu  oli dan bahan bakar juga merupakan sumber polutan.
3.      Akibat yang ditimbulkan oleh polutan tersebut adalah tercemarnya lingkungan yang kita tempati baik air, udara, maupun tanah. Polusi CO dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Apabila dihirup manusia, CO akan lebih mudah berikatan dengan darah, sehingga darah akan kekurangan oksigen. Akibatnya orang akan pusing dan mual. Pada titik tertentu bisa keracunan, dan mengalami gangguan jantung bahkan kematian,” ujar Master of Public Health tamatan Universitas Hawai tahun 1983 ini. Timbal dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernapasan dan pencernaan serta dapat menimbulkan keracunan. Dalam konsentrasi tinggi keracunan logam ini dapat merusak ginjal, hati, lambung, dan kemandulan. 1 liter premium mengandung 0,8 gram timbal. (www.cybertokoh.com)
4.      Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut (http://kamase.org/) :
Ø  Program pemeriksaan dan pemeliharaan kendaraan yang dilaksanakan secara keras untuk memastikan kepatuhan masyarakat merupakan suatu pelengkap yang penting dalam penetapan standar emisi.
Ø  Melarang kendaraan pribadi memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota dari pukul 10 pagi sampai 7 malam pada hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya pada beberapa jalan tertentu. Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas dan pencemaran udara yang disebabkan oleh satu juta orang yang memadati pusat kota setiap hari.
Ø  Sebagai bentuk transportasi yang paling lazim di dunia, bersepeda kini mulai “naik daun”, sejalan dengan usaha pemerintah beberapa negara untuk menggalakkan bersepeda melalui program khusus.
Teknologi baru, sejumlah teknologi yang lebih baru menjanjikan pengurangan emisi cukup besar bila dibandingkan dengan sistem-sistem yang ada saat ini. Dengan beroperasi menggunakan zat hidrogen, beberapa temuan mutakhir ini bahkan dapat mencapai tingkat emisi nol, atau sangat mendekati nol, sampai selisihnya tak dapat diukur dengan piranti yang ada sekarang. Bahkan bila dioperasikan dengan bahan bakar fosilpun, seperti gas alam, temuan-temuan itu masih mampu mencapai tingkat emisi nol untuk polutan-polutan tertentu, dan mendekati nol untuk beberapa jenis polutan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar