Cari Blog Ini

Senin, 01 April 2013

IMPLICATIONS OF COGNITIVE LOAD THEORY FOR MULTIMEDIA LEARNING


FUNGSI TEORI KOGNITIF UNTUK MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

Instruksi yang baik dalam pembelajaran adalah dapat terserapnya ilmu pengetahuan kedalam pengetahuan yang bersifat kognitif. Tanpa pengetahuna yang relevan dan pengetahuna tentang karakter serta hubungan antara memori jangka panjang dan memori kerja, efektivitas dari desain pembelajaran dimungkinkan sangant acak. Teori kognitif adalah salah satu teori yang digunakan untuk menyatukan pengetahuan dari struktir kognitif dengan prinsip-prinsip. Bagian ini akan membahas tentang unsur dalam teori tersebut dan kegunaan secara umum untuk multimedia pembelajaran, khususnya kata-kata yang ditampilkan dalam bentuk suara maupun gambar atau diagaram. Dimulai dari beberapa aspek struktur kognitif manusia yang relevan untuk pengajaran.
1.    Memori Jangka Panjang
Memori jangka penjang merupakan pusat dari kecerdasan manusia dan merupakan kode genetik dalam biologi (Sweller, 2003). Memori jangka penjang berguna dalam pembelajaran dan untuk beradaptasi. Memori jangka panjang menyimpan semua hal yang pernah dipelajari dalam waktu yang tidak terbatas dan tidak akan hilang,dan akan selalu menerima informasi yang baru dan tidak terbatas. Aktifitas kognitif dipandu oleh informasi yang berasal dari memori jangka panjang. Bukti dari sangat besarnya kapasitas memori jangka panjang sekarang sangat banyak, salah satu contoh nyatanya adalah permainan catur. Keahlian memori yang sangat unggul digunakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang dialami dengan tepat sesuai kehalian yang dimilikinya. Penyelesaian masalah tidak lepas daribanyaknya informasi terkait yang disimpan dalam memori jangka panjang. Selain itu dengan memori jangka panjang dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk membawa kedalam pengetahuan sesuai dengan keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Fungsi umum dari desain pembelajaran untuk mengarahkan pembelajar supaya dapat mahir sesuai dengan yang diajarkan.
2.    Susunan Pengetahuan dalam Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang berguna untuk menyimpan ilmu dasar yang secara tidak langsung digunakan terus-menerus oleh manusia. Walaupun tidak mengetahui kegunaan dari ilmu yang dipelajari, namun memori jangka jangka panjang selalu menerima dan menyimpan ilmu yang bersifat sederhana dan mendasar untuk mempelajari ilmu lain yang lebih tinggi. Pemahaman dapat diuraikan lebih besar dalam memori jangka panjang yang berkaitan juga dengan memori kerja, tanpa perubahan pada memori jangka panjang tidak akan ada yang dapat dipahami. Skema dari konstruksi kognitif terdiri dari banyak elemen informasi yang menyatu kedalam satu elemen pengetahuan. Semua kemampuan yang dimiliki tidak dapat mahir tanpa adanya dukungan dari kemampuan pada memori jangka panjang. Dari pandangan multimedia, pengetahuan berasal dari skema yang berada dalam memori jangka panjang seperti gambar atau benda, tulisan, ataupun suara. Skema tambahan tersebut tidak hanya untuk belajar salah satu bidang melainkan semuanya. Sekali lagi, otomatis skema tersebut berada pada memori jangka penjang dan dapat digunakan untuk gambar ataupun benda, ucapan maupun tulisan.
3.    Memori Kerja
Memori kerja selalu berkaitan memberikan keterangan pada memori jangka panjang. Kemampuan menyimpan pada memori kerja sangat terbatas, Miller (1956) menyampaikan bahwa memori kerja hanya dapat menahan tujuh elemen dari informasi. Mungkin itu hanya berguna proses dari kombinasi, perbedaan, atau manipulasi tidak lebih dari elemen-elemen yang lain. Desain pembelajaran mengabaikan keterbatasan pada memori kerja kemungkinan untuk kefektifan dalam mengacak informasi. Informasi yang berkesinambungan atau berkelanjutan dapat ditangkap oleh memori kerja sedangkan informasi yang bersifat insidental tidak dapat direkam oleh memori kerja.
4.    Mengapa Memori Kerja Terbatas
Jumlah informasi yang ada sangatlah besar, terdiri dari elemen yanag saling berinteraksi dengan jumlah yang sangat besar/banyak. Siswa perlu mempelajari bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi. Seumpama tidak ada satupun yang memberikan arahan secara langsung, siswa harus menentukan pemecahan masalah dengan prosedur yang tepat. Keduanya itu mempunyai implikasi yang sangat besar untuk struktur kognitif bagaimana dalam mengorganisir dan mendesain pembelajaran. Ada banyak jalan untuk elemen tersebut mengkombinasikan, tetapi kita mengasumsikan mereka menggunakan kombinasi dari logika permutasi. Mungkin kita harus menyusun  dengan keterbatasan memori kerja karena keindahan yang lebih besar atau buruk, memori kerja tidak terbatas mungkin disaat masa produktif. Sebagaimana dengan lokasi memori jangka panjang, prosesnya digunakan sekilas langsung untuk merubah pilihan secara alami. Dari beberapa pandangan informasi proses, proses ini tidak dapat dibedakan dengan pemecahan masalah secara manusia. Beberapa juga mengandalkan untuk mengikuti keefektifan dari tes.
5.    Implikasi Umum Pembelajaran Dengan Karakteristik Memori Kerja
Implikasi pembelajaran mengalir dari sugesti siswa ketika mempelajari sesuatu yang baru harus menggunakan sistem proses-informasi yang sama seperti mempelajari beradaptasi dengan jenis lingkungan. Ketika kita mengetahui kapasitas memori kerja sangat kecil dan itu harus menjadi kecil ketikan berhadapan dengan informasi yang berkelajutan. Kita mulai mengerti bahwa fungsi umum dari pembelajaran adalah untuk mengatasi keterbatasan dari memori kerja.  
6.    Multmedia Dan Keterbatasan Memori Kerja
Teori sekarang, secara eksplisit maupun implisit mengasumsikan bahwa memori kerja tediri dari bebrapa aliran, saluran, atau pengolah. Model memori kerja mungkin paling berpengaruh, terdiri dari satu pusat dan dua sub-sistem yaitu : visual untuk mengetahui objek dua atau tiga dimensi dan verbal untuk mengetahui benda. Alasan tepat tersebut digunakan kedua sub-sistem tersebut dapat untuk meningkatkan kapasitas memori kerja, peningkatan juga dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran.
7.    Hubungan Antara Memori Jangka Panjang Dengan Memori Kerja
Puncak kepintaran manusia dapat rendah dan tinggi sesuai dengan banyaknya informasi yang tersimpan pada memory jangka panjang yang menjadi karateristik dari memori kerja. Pengaruh memori jangka penjang berada dibalik memori kerja untuk penelitian inisial memori kerja. Miller (1956) mengatakan bahwa konsep dari sebagian sugesti orang untuk belajar dari bersama-sama sebagaian elemen dari informasi merupakan proses dari memori kerja yang terdiri dari elemen tunggal. Pada model tersebut, kita mulai melihat pengaruh dari memori jangka penjang pada memori kerja walaupun bersifat mempengaruhi secara luas, pergerakan dari karakter pada memori kerja  berasal dari informasi pada memori jangka panjang dan tidak dapat dibuat-buat. Hubungan antara memori jangka panjang dengan memori kerja dapat juga digunakan untuk memmenjelaskan sebuah pemahaman. Pemahaman terjadi ketika semua elemen yang relevan dari informasi dapat diproses secara serempak didalam memori kerja. Ketika susunan skema dan kemajuan secara otomatis menuju pada sasaran diman semua element yang berguna untuk memahamkan topik dapat diproses dalam memori kerja maka akan terjadi pemahaman.
8.    Skema sebagai pusat pelaksana pada memori kerja
Skema dalam memori jangka panjang sebagai pusat pelaksana untuk memori kerja. Mereka mengindikasikan apa yang sudah selesai dilaksanakan, kapan dapat  selesai dan bagaimana cara pengerjaannya. Dengan kata lain, pengorganisian informasi pada memori jangka panjang  langsung menuju informasi sebagai proses pada memori kerja. Tidak hanya skema sebagai pusat pelaksana saja, mereka mungkin sebagai pusat pelaksananya. Jika skema tidak sesuai, maka akan mencari informasi yang baru sebagai pusat pelaksana.
9.    Konsekuanesi Pembelajaran Teori Kognitif
Teori kognitif dan prinsip-prinsip pembelajaran  memberikan anggapan mengenai susunan kognitif manusia. Ada tiga kategori muatan kognitif yang meliputi teori yaitu hal-lah yang tidak berkaitan, hakikat, dan hubungan erat muatan kognitif. Hal yang tidak berkaitan dengan muatan kognitif penyebab ketidaklayakan untuk desain pembelajaran karena mengabaikan batas memori kerja dan gagal memfokuskan memori kerja sebagai sumber susunan skema dan kerja secara otomatis. Hakikat muatan kognitif merupakan hak muatan kognitif untuk kerumitan alami sebuah informasi yang harus segera diproses, dengan menentukan tingkatan dari elemen interaktif. Terakhir, hal yang berkaitan dengan teori kognitif adalah efektifnya teori kognitif. Alasan dari muatan kognitif tersebut mengupayakan kesimpulan belajar  dalam susunan skema dan kerja secara otomatis. hal-lah yang tidak berkaitan, hakikat, dan hubungan erat muatan kognitif merupakan tambahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar