FUNGSI
TEORI KOGNITIF UNTUK MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Instruksi yang
baik dalam pembelajaran adalah dapat terserapnya ilmu pengetahuan kedalam
pengetahuan yang bersifat kognitif. Tanpa pengetahuna yang relevan dan pengetahuna
tentang karakter serta hubungan antara memori jangka panjang dan memori kerja,
efektivitas dari desain pembelajaran dimungkinkan sangant acak. Teori kognitif
adalah salah satu teori yang digunakan untuk menyatukan pengetahuan dari
struktir kognitif dengan prinsip-prinsip. Bagian ini akan membahas tentang
unsur dalam teori tersebut dan kegunaan secara umum untuk multimedia
pembelajaran, khususnya kata-kata yang ditampilkan dalam bentuk suara maupun
gambar atau diagaram. Dimulai dari beberapa aspek struktur kognitif manusia
yang relevan untuk pengajaran.
1.
Memori
Jangka Panjang
Memori jangka penjang merupakan pusat
dari kecerdasan manusia dan merupakan kode genetik dalam biologi (Sweller,
2003). Memori jangka penjang berguna dalam pembelajaran dan untuk beradaptasi.
Memori jangka panjang menyimpan semua hal yang pernah dipelajari dalam waktu
yang tidak terbatas dan tidak akan hilang,dan akan selalu menerima informasi
yang baru dan tidak terbatas. Aktifitas kognitif dipandu oleh informasi yang
berasal dari memori jangka panjang. Bukti dari sangat besarnya kapasitas memori
jangka panjang sekarang sangat banyak, salah satu contoh nyatanya adalah
permainan catur. Keahlian memori yang sangat unggul digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dialami dengan tepat sesuai kehalian yang
dimilikinya. Penyelesaian masalah tidak lepas daribanyaknya informasi terkait
yang disimpan dalam memori jangka panjang. Selain itu dengan memori jangka
panjang dapat digunakan dalam ilmu pengetahuan untuk membawa kedalam
pengetahuan sesuai dengan keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Fungsi
umum dari desain pembelajaran untuk mengarahkan pembelajar supaya dapat mahir
sesuai dengan yang diajarkan.
2.
Susunan
Pengetahuan dalam Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang berguna untuk
menyimpan ilmu dasar yang secara tidak langsung digunakan terus-menerus oleh
manusia. Walaupun tidak mengetahui kegunaan dari ilmu yang dipelajari, namun
memori jangka jangka panjang selalu menerima dan menyimpan ilmu yang bersifat
sederhana dan mendasar untuk mempelajari ilmu lain yang lebih tinggi. Pemahaman
dapat diuraikan lebih besar dalam memori jangka panjang yang berkaitan juga
dengan memori kerja, tanpa perubahan pada memori jangka panjang tidak akan ada
yang dapat dipahami. Skema dari konstruksi kognitif terdiri dari banyak elemen
informasi yang menyatu kedalam satu elemen pengetahuan. Semua kemampuan yang
dimiliki tidak dapat mahir tanpa adanya dukungan dari kemampuan pada memori
jangka panjang. Dari pandangan multimedia, pengetahuan berasal dari skema yang
berada dalam memori jangka panjang seperti gambar atau benda, tulisan, ataupun
suara. Skema tambahan tersebut tidak hanya untuk belajar salah satu bidang
melainkan semuanya. Sekali lagi, otomatis skema tersebut berada pada memori
jangka penjang dan dapat digunakan untuk gambar ataupun benda, ucapan maupun
tulisan.
3.
Memori
Kerja
Memori kerja selalu berkaitan memberikan
keterangan pada memori jangka panjang. Kemampuan menyimpan pada memori kerja sangat
terbatas, Miller (1956) menyampaikan bahwa memori kerja hanya dapat menahan
tujuh elemen dari informasi. Mungkin itu hanya berguna proses dari kombinasi,
perbedaan, atau manipulasi tidak lebih dari elemen-elemen yang lain. Desain
pembelajaran mengabaikan keterbatasan pada memori kerja kemungkinan untuk
kefektifan dalam mengacak informasi. Informasi yang berkesinambungan atau
berkelanjutan dapat ditangkap oleh memori kerja sedangkan informasi yang
bersifat insidental tidak dapat direkam oleh memori kerja.
4.
Mengapa
Memori Kerja Terbatas
Jumlah informasi yang ada sangatlah
besar, terdiri dari elemen yanag saling berinteraksi dengan jumlah yang sangat
besar/banyak. Siswa perlu mempelajari bagaimana elemen-elemen tersebut saling
berinteraksi. Seumpama tidak ada satupun yang memberikan arahan secara
langsung, siswa harus menentukan pemecahan masalah dengan prosedur yang tepat. Keduanya
itu mempunyai implikasi yang sangat besar untuk struktur kognitif bagaimana
dalam mengorganisir dan mendesain pembelajaran. Ada banyak jalan untuk elemen
tersebut mengkombinasikan, tetapi kita mengasumsikan mereka menggunakan
kombinasi dari logika permutasi. Mungkin kita harus menyusun dengan keterbatasan memori kerja karena
keindahan yang lebih besar atau buruk, memori kerja tidak terbatas mungkin
disaat masa produktif. Sebagaimana dengan lokasi memori jangka panjang,
prosesnya digunakan sekilas langsung untuk merubah pilihan secara alami. Dari
beberapa pandangan informasi proses, proses ini tidak dapat dibedakan dengan
pemecahan masalah secara manusia. Beberapa juga mengandalkan untuk mengikuti
keefektifan dari tes.
5.
Implikasi
Umum Pembelajaran Dengan Karakteristik Memori Kerja
Implikasi pembelajaran mengalir dari
sugesti siswa ketika mempelajari sesuatu yang baru harus menggunakan sistem
proses-informasi yang sama seperti mempelajari beradaptasi dengan jenis
lingkungan. Ketika kita mengetahui kapasitas memori kerja sangat kecil dan itu
harus menjadi kecil ketikan berhadapan dengan informasi yang berkelajutan. Kita
mulai mengerti bahwa fungsi umum dari pembelajaran adalah untuk mengatasi
keterbatasan dari memori kerja.
6.
Multmedia
Dan Keterbatasan Memori Kerja
Teori sekarang, secara eksplisit maupun
implisit mengasumsikan bahwa memori kerja tediri dari bebrapa aliran, saluran,
atau pengolah. Model memori kerja mungkin paling berpengaruh, terdiri dari satu
pusat dan dua sub-sistem yaitu : visual untuk mengetahui objek dua atau tiga
dimensi dan verbal untuk mengetahui benda. Alasan tepat tersebut digunakan
kedua sub-sistem tersebut dapat untuk meningkatkan kapasitas memori kerja,
peningkatan juga dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran.
7.
Hubungan
Antara Memori Jangka Panjang Dengan Memori Kerja
Puncak kepintaran manusia dapat rendah
dan tinggi sesuai dengan banyaknya informasi yang tersimpan pada memory jangka
panjang yang menjadi karateristik dari memori kerja. Pengaruh memori jangka
penjang berada dibalik memori kerja untuk penelitian inisial memori kerja.
Miller (1956) mengatakan bahwa konsep dari sebagian sugesti orang untuk belajar
dari bersama-sama sebagaian elemen dari informasi merupakan proses dari memori
kerja yang terdiri dari elemen tunggal. Pada model tersebut, kita mulai melihat
pengaruh dari memori jangka penjang pada memori kerja walaupun bersifat
mempengaruhi secara luas, pergerakan dari karakter pada memori kerja berasal dari informasi pada memori jangka panjang
dan tidak dapat dibuat-buat. Hubungan antara memori jangka panjang dengan
memori kerja dapat juga digunakan untuk memmenjelaskan sebuah pemahaman.
Pemahaman terjadi ketika semua elemen yang relevan dari informasi dapat
diproses secara serempak didalam memori kerja. Ketika susunan skema dan
kemajuan secara otomatis menuju pada sasaran diman semua element yang berguna
untuk memahamkan topik dapat diproses dalam memori kerja maka akan terjadi
pemahaman.
8.
Skema
sebagai pusat pelaksana pada memori kerja
Skema dalam memori jangka panjang
sebagai pusat pelaksana untuk memori kerja. Mereka mengindikasikan apa yang
sudah selesai dilaksanakan, kapan dapat
selesai dan bagaimana cara pengerjaannya. Dengan kata lain,
pengorganisian informasi pada memori jangka panjang langsung menuju informasi sebagai proses pada
memori kerja. Tidak hanya skema sebagai pusat pelaksana saja, mereka mungkin
sebagai pusat pelaksananya. Jika skema tidak sesuai, maka akan mencari
informasi yang baru sebagai pusat pelaksana.
Teori kognitif dan
prinsip-prinsip pembelajaran memberikan
anggapan mengenai susunan kognitif manusia. Ada tiga kategori muatan kognitif
yang meliputi teori yaitu hal-lah yang tidak berkaitan, hakikat, dan hubungan
erat muatan kognitif. Hal yang tidak berkaitan dengan muatan kognitif penyebab
ketidaklayakan untuk desain pembelajaran karena mengabaikan batas memori kerja
dan gagal memfokuskan memori kerja sebagai sumber susunan skema dan kerja
secara otomatis. Hakikat muatan kognitif merupakan hak muatan kognitif untuk
kerumitan alami sebuah informasi yang harus segera diproses, dengan menentukan
tingkatan dari elemen interaktif. Terakhir, hal yang berkaitan dengan teori
kognitif adalah efektifnya teori kognitif. Alasan dari muatan kognitif tersebut
mengupayakan kesimpulan belajar dalam
susunan skema dan kerja secara otomatis. hal-lah yang tidak berkaitan, hakikat,
dan hubungan erat muatan kognitif merupakan tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar