Bimbingan merupakan program yang disediakan sekolah untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Pendidikan dan pengajaran disekolah digunakan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Tanpa pendidikan dan pengajaran di sekolah, anak tetap berkembang dan memiliki sejumlah kecakapan pengetahuan nyata, dengan pendidikan dan pengajaran diharapkan perkembangannya dapat lebih tinggi. Dengan pendidikan dan pengajaran kemungkinan tercapainya perkembangan yang optimal masih belum merata dan optimal. Kekurangan tersebut diimbangi dengan adanya bimbingan yang diharapkan dapat mengoptimalkan perkembangan tersebut. Bimbingan dapat mengoptimalkan perkembangan karena :
Pertama, bimbingan menggunakan teknik-teknik bantuan dalam kelompok kecil. Peserta didik dalam kelas terdapat keragaman sifat, kondisi, dan kecakapan. Proses belajar secara klasikal tidak memperhatikan hal-hal tesebut. Kekurangan tersebut dapat diimbangi dengan adanya bimbingan dengan teknik individu dan kelompok kecil.
Kedua, bimbingan berusaha untuk membantu peserta didik dalam mengetahui dirinya, mengenal dan menunjukan arah perkembangan dirinya, menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan, dan memahami masalah-masalah yang dihadapi. Bimbingan tidak banyak menekankan dalam pengetahuan dan kecakapan-kecakapan intelektual, tetapi lebih besar faktor-faktor pribadi serta kecakapan dalam memecahkan masalah sosial-pribadi. Dengan kedua hal tersebut diharapkan peserta didik dapat berkembang dan belajar sendiri.
a. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah guidance dalam bahasa inggris yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan). W.S. Winkel dalam Ferdy (2009) mengemukakan bahwa guidance mempunyai hubungan dengan guiding: “ showing a way” (menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting (menuntun), giving instructions (memberikan petunjuk), regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan giving advice (memberikan nasehat).
Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki kepribadian baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangnya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri. (Crow & Crow dalam Mohamad Surya, 1988 : 32)
Jones and Hand 1938 (dalam Nana Syaodih, 2003 : 235) mengemukakan:
Guadiance is … an inseparable aspect of the educational prosses that is peculiarly concerned with helping individuals discover their needs, assess their potentialities, develop their life purposes, formulate plas of action in the service of these purposes, and proceed to their realitation.
Bimbingan adalah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan yang secara khusus membantu individu menemukan yang dibutuhkan, menilai kemampuan yang dimiliki, mengembangkan tujuan hidup, mengarahkan tindakan mencapai tujuan, dan mulai merealisasikannya.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan, bimbingan merupakan usaha sadar individu dalam membantu secara psikologis mengoptimalkan pengembangan diri seseorang secara demokratis dalam menemukan bakat, mengembangkan kemampuan, mencapai tujuan hidup, menanggung beban hidup sendiri, pengambilan keputusan, dan penyelesaian suatu masalah.
Konsep bimbingan yang harus diterapkan adalah intensitas dalam membimbing, karena bimbingan dapat maksimal ketika bimbingan dilaksanakan secara terus menerus. Bimbingan di industri tidak harus selalu dalam bentuk tatap muka, sehingga bimbingan di industri dapat dilaksanakan kapan saja dan dengan model yang bervariasi. Bimbingan terhadap siswa ketika melaksanakan praktek kerja industri harus benar-benar dimaksimalkan, karena pembimbing di industri adalah karyawan yang ditunjuk. Kayawan yang ditunjuk selain membimbing siswa juga harus melaksanakan tanggung jawabnya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Hal Tersebut diatas menunjukan bahwa ketika melaksanakan praktek kerja industri siswa harus aktif bertanya ataupun meminta petunjuk kepada pembimbing ketika bekerja.
b. Ciri-ciri Bimbingan
Nana Syaodih (2003 : 235) menyatakan ciri-ciri bimbingan sebagai berikut :
a. Bimbingan merupakan suatu usaha untuk membantu perkembangan individu secara optimal.
b. Bantuan diberikan dalam situasi yang bersifat demokratis bukan situasi otoriter.
c. Bantuan yang diberikan terutama dalam penentuan tujuan-tujuan perkembangan yang ingin dicapai oleh individu serta keputusan tentang mengapa dan bagaimana cara mencapainya.
d. Bantuan dengan cara meningkatkan kemampuan individu agar dia sendiri dapat menentukan keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri.
Kesimpulan dari ciri-ciri bimbingan yang disampaikan Nana Syaodih adalah, bimbingan harus dilakukan secara terus menerus kepada individu. Guna membantu perkembangan diri semaksimal mungkin sesuai dengan bakat minat dan kemampuan dalam diri individu tersebut. Proses dalam bimbingan harus diilakukan secara kekeluargaan atau tanpa paksaan maupun tekanan, sehingga proses bimbingan berlangsung dengan baik. Apabila bimbingan dilaksanakan dengan tekanan dari pembimbing atau yang dibimbing, maka perkembangan diri tidak maksimal dan tidak dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai. Bimbingan dilakukan untuk membantu individu tentang mengapa dan bagaimana cara menentukan keputusan dan memecahkan masalah.
c. Tujuan Bimbingan
Beberapa definisi tentang bimbingan dapat diketahui apa yang menjadi tujuan yang terkandung dalam bimbingan. Nana Syaodih (2003 : 237), menyatakan tujuan jangka panjang dari bimbingan sebagai tercapainya perkembangan yang optimal yaitu perkembangan yang setinggi-tingginya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Tujuan yang lebih dekat untuk mencapai tujuan tersebut adalah :
1) Perkembangan lebih baik tentang dirinya, lingkungannya, serta tentang arah perkembangan dirinya.
2) Memiliki kemampuan dalam memilih dan menentukan arah perkembangan dirinya.
3) Mampu menyesuaikan diri baik dengan dirinya maupun dengan lingkungannya.
4) Memiliki produktivitas dan kesejahteraan hidup.
Dilaksanakannya bimbingan memiliki tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang dari bimbingan untuk mencapai perkembangan diri dari potensi yang dimiliki secara maksimal. Berdasarkan tujuan jangka panjang dari bimbingan dapat memperlihatkan proses-proses yang terjadi dalam bimbingan. Sehingga terlihat tujuan jangka pendek dari bimbingan.
Tujuan jangka pendek dari bimbingan yang ditulis Nana Syaodih dimaksudkan supaya individu bersangkutan dapat dengan mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri. Adaptasi yang dimaksudkan adalah dalam perkembangan diri lebih baik, dapat menyesuaikan dan memfilter yang ada di lingkungan sekitar serta memiliki produktivitas kerja dan kesejahteraan hidup.
d. Fungsi Bimbingan
Bimbingan berfungsi sebagai pemberian layanan kepada siswa agar masing-masing dapat berkembang menjadi pribadi mandiri dan optimal. Dilihat dari sifatnya, bimbingan dapat berfungsi sebagai pencegahan (preventif), pengembangan, dan perbaikan (kuratif).Dilihat dari hubungan siswa dengan pendidikan sebagai lingkungan, bimbingan memiliki fungsi penyaluran dan penyesuaian. Berikut dijelaskan masing-masing fungsi bimbingan menurut Mohamad Surya (1988 : 38).
1) Fungsi pencegahan
Bimbingan dapat berfungsi sebagai pencegahan maksudnya, merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi siswa supaya terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.
2) Fungsi penyaluran
Bimbingan membantu siswa dalam mendapatkan kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing. Melalui fungsi penyaluran, bimbingan dapat mengenali masing-masing siswa secara perseorangan, dan kemudian membantunya dalam penyaluran ke arah kegiatan atas program yang dapat menunjang tercapainya pengembangan yang optimal.
3) Fungsi penyesuaian
Maksud dari fungsi penyesuaian adalah bimbingan berfungsi membantu terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Fungsi penyesuaian mempunyai dua arah. Arah pertama, memberi bantuan kepada siswanya supaya dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekolah. Arah kedua, bantuan dalam mengembangkan program pendidikan yang sesuai dengan keadaan masing-masing siswa.
4) Fungsi perbaikan
Fungsi perbaikan diperlukan dalam bimbingan untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan tergantung masalah yang dihadapi siswa baik dalam jenis, sifat, maupun bentuknya. Pendekatan yang dipakai dalam pemberian bantuan bersifat perorangan maupun kelompok, langsung berhadapan dengan siswa yang bersangkutan, melalui perantara orang lain, ataupun melalui perubahan lingkungan.
5) Fungsi pengembangan
Fungsi pengembangan dalam bimbingan maksudnya, layanan yang diberikan dapat membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap. Dengan demikian diharapkan siswa dapat mencapai pengembangan diri yang optimal.
Di industri bimbingan tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, namun bimbingan tetap berjalan dengan sambil bekerja. Bimbingan yang dilakukan mempunyai beberapa fungsi yang menghasilkan manfaat yang baik untuk perkembangan diri individu.
Fungsi pencegahan dalam bimbingan di industri berfungsi supaya siswa tidak melakukan kesalahan yang mengakibatkan kekacauan produksi. Fungsi penyaluran dan pengembangan dalam bimbingan di industri berfungsi untuk mengoptimalkan minat bakat dan kemampuan siswa dalam bekerja, sehingga terbentuk kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki. Fungsi penyesuaian dalam bimbingan di industri berfungsi untuk melatih siswa dalam beradaptasi. Sehingga saat siswa masuk ke dunia kerja nyata mudah dalam menyesuaikan diri terhadap iklim kerja dan lingkungan. Fungsi perbaikan dalam bimbingan di industri berfungsi ketika siswa mendapatkan kesulitan ataupun masalah dalam pekerjaannya. Sehingga kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan dan dapat dijadikan sebagai contoh cara menyelesaikan suatu masalah. Dari beberapa fungsi bimbingan di atas, diharapkan siswa dapat mengembangkan diri secara maksimal setelah melaksanakan praktek kerja industri.
e. Prinsip Bimbingan
Prinsip-prinsip bimbingan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus menerus atau berkelanjutan sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran maupun pelatihan keahlian kejuruan yang diprogramkan.
2) Siswa harus diperlakukan tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek.
3) Pembimbing harus dapat menciptakan iklim yang kondusif untuk pengembangan potensi diri siswa.
4) Pelaksanaan bimbingan harus memperhatikan metode dan pendekatan yang efektif.
Di dunia industri karena bimbingan tidak dapat berlangsung secara tatap muka, maka dalam proses membimbing harus tetap mengacu pada prinsip-prinsip dalam bimbingan. Prinsip dalam bimbingan mempunyai beberapa kriteria yang harus diperhatikan dan dipenuhi supaya proses bimbingan tetap berjalan. Apabila salah satu prinsip dalam bimbingan tidak dilaksanakan maka perkembangan diri yang dihasilkan siswa tidak maksimal.
Pengertian bimbingan dalam teori di atas adalah untuk membantu memaksimalkan perkembangan kemampuan seseorang. Definisi tentang bimbingan tersebut tersirat dari tujuan yang akan dicapai, batasan-batasan dalam membimbing, dan fungsi dari bimbingan. Bimbingan harus dilakukan secara terus menerus, selain itu bimbingan tidak selalu dilaksanakan secara tatap muka. Kontinuitas dari bimbingan dapat mengoptimalkan perkembangan dalam diri orang yang dibimbing.
Di industri siswa dibimbing tidak hanya untuk memaksimalkan perkembangan skill saja, tetapi juga kemampuan dalam beradaptasi dan kemampuan menjalin hubungan dengan rekan kerja. Bimbingan yang diperoleh siswa ketika melaksanakan prakerin dapat membantu dalam menemukan jati diri serta membentuk mental dan sikap kerja siswa yang bersangkutan. Apabila bimbingan dilaksanakan dengan terus menerus maka perkembangan siswa dapat optimal, sehingga dapat terlihat siswa yang dibimbing dengan baik dan siswa yang tidak maksimal dalam mendapatkan bimbingan.
Sebagai contoh, siswa yang dibimbing selama melaksanakan prakerin tidak akan bergurau selama bekerja, menggunakan alat sesuai fungsinya, mengetahui resiko kecelakaan dalam pekerjaan sehingga dapat meminimalisir. Kebalikannya, siswa yang tidak mendapatkan bimbingan dengan maksimal akan bekerja dengan seenaknya, bercanda dalam bekerja, ceroboh, dan tidak tanggap terhadap resiko kecelakaan yang dapat menerima. Contoh tesebut dapat menggambarkan bagaimana perbedaan siswa yang dibimbing dengan baik dan tidak dibimbing dengan maksimal. Dapat diketahui bahwa bimbingan sangat diperlukan dalam menemukan dan memaksimalkan perkembangan jati diri dan kemampuan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar