Cari Blog Ini

Kamis, 09 Mei 2013

RPP Micrometer sekrup


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PRODI/ FAKULTAS                      :  Teknik Otomotif
NAMA SEKOLAH                         :  SMK N 1 Seyegan   
MATA PELAJARAN                     : Pengukuran Teknik
KELAS/SEMESTER                      :  X/1
PERTEMUAN KE                          : 2
ALOKASI WAKTU                       : 20 menit
STANDAR KOMPETENSI           :  Mikrometer
KOMPETENSI DASAR                :  Dasar-dasar pengukuran dengan menggunakan mikrometer.           
INDIKATOR                                   :  Memahami penggunaan mikrometer dengan prosedur yang benar.
I.       TUJUAN PEMBELAJARAN  :
Siswa dapat mengukur menggunakan mikrometer dengan benar.
II.    MATERI AJAR                         :  micrometer

III. METODE PENGAJARAN       :
a.       Menjelaskan
b.      Demonstrasi
c.       Identifikasi dan Diskusi
d.      Mencatat
IV. LANGKAH PEMBELAJARAN :
a.       Kegiatan awal : (alokasi waktu 5 menit)
1.      Siswa berdoa, presensi, ice breaking untuk menjalin keakraban dengan siswa.
2.      Apersepsi, dengan menggambarkan kegunaan pengukuran dalam kegiatan sehari-hari dan sedikit motifasi terhadap siswa.
b.      Kegiatan inti   : (Alokasi waktu 10 menit)
1.      Guru menjelaskan macam-macam micrometer dan bagaimana cara menggunakannya.
2.      Guru menjelaskan bagaimana cara menentukan skala yang terdapat dalam micrometer.
3.      Siswa mendengarkan, menyimak, mencatat dan memberikan pertanyaan seputar materi yang diberikan oleh guru.
4.      Guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai bahan diskusi para siswa.
5.      Siswa menanyakan materi yang belum dimengerti kepada guru
c.       Kegiatan akhir : (alokasi waktu 5 menit)
1.      Evaluasi proses pembelajaran :

2.      Guru memberikan kesimpulan atas materi pengukuran menggunakan jangka sorong  yang telah dijelaskan.
3.      Siswa memperhatikan dan menyimak kesimpulan yang diberikan oleh guru.
4.      Guru memberikan tugas untuk materi selanjutnya aau tugas materi yang diajar untuk minggu depan.
5.      Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan berdoa.
V.    SUMBER BELAJAR    :
a.       Sumber           :    Buku panduan Manual Book pengukuran teknik
                            Artikel dari Koran, majalah, atau internet mengenai pengukuran menggunakan mikrometer.
b.      Alat                 :    White Board dan Spidol Boardmarker
                            OHP dan transparansi

VI. PENILAIAN                   :
Soal evaluasi :
a)      Sebutkaan jenis-jenis mikrometer dan masing-masing fungsinya?
b)      Jelaskan cara mengkalibrasi micrometer luar bila penyimpangan yangterjadi kurang dari 0,02 dan lebih dari 0,02 ?           
c)      Pada gambar dibawah ini, merupakan  gambar micrometer dengan skala 0,001 jelaskan cara membaca dan hasil pengukurannya!






Kunci jawaban :
a.    -    Micrometer luar/outside micrometer, berfungsi untuk mengukur diameter luar komponen.
-       Micrometer dalam/inside micrometer, berfungsi untuk mengukur diameter dalam komponen.
-       Micrometer kedalaman/depth micrometer, untuk megukur kedalaman lubang sebuah komponen.
b.    -    untuk penyimpangan kurang dari 0,02 dikalibrasi dengan cara memutar outer sleeve dengan penyetel sampat tanda “0” thimble lurus dengan garis.
-          Untuk penyimpangan lebih dari 0,02 dikalibrasi dengan cara mengendurkan ratcher stopper sampai timbel bebas, kemudian  meluruskan tanda ‘0’ pada timbel dengan meluruskan  tanda pada outer sleeve, kemudian mengencangkan kembali ratcher stopper.



c.   




Pedoman penilaian :
No
Kriteria Penilaian
Nilai
1.
Sikap didalam kelas
40 %
2.
Catatan
5 %
3.
Keaktifan dalam diskusi
25 %
4.
Soal no. 1
10 %
5.
Soal no. 2
10 %
6.
Soal no. 3
10%
Total Nilai
100 %

Yogyakarta,   02 April 2009
Menyetujui,
Kepala Sekolah


Guru Pengampu
Mata Pelajaran




……………………
NIP…………





…………………………
NIP………….

KESELAMATAN KERJA DALAM BENGKEL


Dalam setiap pekerjaan selalu diadakan peraturan yang berhubungan dengan keselamatan kerja, peraturan ini dimaksudkan supaya tidak terjadi kecelakaan yang fatal dalam pekerjaannya. Untuk kesejahteraan karyawan dan mengasuransikan tenaga kerja  di perusahaan juga sudah menetapkan peraturan yang berkaitan dengan keselamatan kerja di bengkel, sehingga keselamatan kerja di perusahaan diperhatikan dan sangat terjamin. Berikut ini ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di bengkel sesuai dengan ketentuan :
                1.       Dilarang menggunakan dongkrak saat bekerja, gunakanlah jack stand.
                2.       Dilarang mengencangkan dan mengendorkan roda dalam keadaan didongkrak.
                3.       Dilarang menghidupkan mesin tanpa memeriksa posisi transmisi.
                4.       Dilarang membuka tutup radiator saat mesin masih panas.
                5.       Dilarang menyedot cairan beracun melalui mulut dan membiarkan membasahi kulit.
                6.       Dilarang menghirup debu asbes dan debu saringan udara.
                7.       Dilarang menyemprotkan air gun ke wajah karena bertekanan tinggi.
                8.       Dilarang mengotori lantai dengan gemuk atau minyak.
                9.       Dilarang menggunakan peralatan yang rusak karena dapat meleset dan melukai.
              10.     Dilarang mengangkat barang di atas kemampuan.
              11.     Dilarang bercanda berlebihan pada waktu kerja.
              12.     Dilarang bekerja dalam PIT yang mengandung bensin.
Sedangkan di bawah ini ada beberapa peraturan yang harus dilakukan saat bekerja yaitu :
1.      Harus memakai pelindung mata bial bekerja dengan peralatan las, gerinda bor, dan bekerja di bawah kolong kendaraan.
2.      Harus memakai pakaian kerja sesuai seragam yang telah ditentukan dan memakai sepatu kerja.
3.      Harus melepaskan cincin atau jam tangan bila bekerja di bagian listrik.
4.      Harus menyesuaikan peralatan angkat dengan barang yang akan diangkat.
5.      Harus menjaga tempat kerja selalu rapi.
6.      Harus mengontrolkan pekerjaan kepada orang lain bila bekerja sendirian.
7.      Harus meminta batuan kepada yang ahli bila mendapat keragu-raguan.

Rabu, 10 April 2013

BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI SUMBER MAKANAN ALTERNATIF YANG SETARA DENGAN DAGING DAN IKAN YANG BERGIZI TINGGI

A.      Latar Belakang Masalah
        Permintaan akan jamur belakangan ini semakin meningkat seiring dengan terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat yang memperhatikan variasi jenis dan mutu makanan. Jamur yang menjadi salah satu pilihan, persediaannya belumlah mencukupi. Keterbatasan keterampilan dalam membudidayakan jamur juga menjadi salah satu penyebab rendahnya persediaan jamur di pasar. Komposisi dan kandungan jamur tiram per 100 gram adalah : protein 10,5 %-30,4%, karbohidrat 56,60%, lemak 1,7%-2,2% dan serat 7,5%-8,7%. Sayuran jenis jamur diproduksi tanpa pupuk dan pestisida, tanaman ini tumbuh murni dengan memanfaatkan unsur hara pada kayu, dengan demikian jamur tiram diproduksi dengan bahan organik.
Jamur Tiram putih merupakan bahan sayuran yang mulai banyak diminati di Indonesia. Jamur ini memiliki aroma yang khas karena mengandung muskorin, dan penting bagi kesehatan karena mampu menyediakan kebutuhan gizi manusia tanpa harus menaikkan tekanan darahnya. Di alam bebas jamur Tiram putih tumbuh liar secara saprofit pada kayu lapuk atau kayu yang sedang mengalami proses pelapukan. Jamur ini dapat pula dibudidayakan dengan menggunakan tempat tumbuh atau media tumbuh yang sesuai untuk persyaratan perkembangbiakannya. Media tumbuh yang dapat dipergunakan sebagai alternatif budidaya jamur ini dapat berasal dari limbah pertanian dan industri. Limbah tersebut dalam jumlah besar apabila tidak diolah dan dimanfaatkan dengan baik akan menimbulkan pencemaran lingkungan, serta dalam waktu tertentu akan membahayakan.
B.      Perumusan Masalah
1.      Potensi dan pemanfaatan jamur tiram sebagai makanan bergizi pengganti daging dan ikan.
2.      Pemanfaatan limbah pertanian dan industri sebagai alternatif media pertumbuhan jamur tiram.

C.      Tujuan Program
-       Meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian dan industri serta mengurangi pembebanan lingkungan terhadap limbah industri.
-       Membuat alternatif baru makana bergizi pengganti daging dan ikan.

D.      Luaran Yang Diharapkan
Keluaran yang diharapkan adalah dapat membuat alternatif makanan bergizi baru sebagai pengganti daging dan ikan dengan harga yang lebih murah dan lebih mudah pemprosesannya.

E.      Kegunaan Program
-        Menghasilkan komposit limbah serbuk kayu dan plastik dengan sifat yang terbaik, yaitu kuat dan tidak mudah pecah
-        Memotivasi mahasiswa dan pelajar untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menambah jenis makanan bergizi baru dan memanfaatkan limbah pertanian dan industri.

F.       Tinjauan Pustaka
1.    Manfaat budidaya jamur tiram sebagai pengahasilan sampingan.
Jamur tiram barangkali satu dari sedikit jenis sayuran berharga relatif mahal. Tiap kilogram jamur tiram putih dijual Rp 12.000. Akan tetapi, bukan itu saja yang menarik minat untuk membudidayakan jamur. Selain harga dan biaya produksi murah, pasar jamur tiram juga terbuka. Sebagai salah satu pilihan usaha skala kecil dan menengah, usaha jamur tiram (Pleurotus ostreatus) bisa menjadi tambahan penghasilan. Bila dikelola serius, tidak mustahil bisa berkembang menjadi usaha yang besar dan mandiri. Apalagi di tengah krisis keuangan global, di mana banyak pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja. Alternatif pendapatan pun harus segera dicari. Dengan menjalankan usaha sampingan jamur tiram, sekadar mendapat pendapatan Rp 3 juta-Rp 5 juta per bulan tidaklah terlalu sulit (kompas, 14 maret 2009). Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget. Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing, dan pemanenan. Krisnadi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai budidaya jamur tiram. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya (anonim, 2009).
G.     Metode Pelaksanaan Program
1.      Alat dan bahan
a.       Alat
-          Semprotan air 3 buah
-          Sendok semen 4 buah
-          Cangkul 1 buah
-          Ember 2 buah
-          Gunting 2 buah
-          Oven ukuran 2 x 1,5 x 0,5 m 1 buah
-          Rak semai 20 buah
-          Karung goni 100 buah
-          Gergaji 2 buah
-          Palu 4 buah
-          Sabit 3 buah
b.      bahan
-          plastik polibag 2000 kantong
-          bambu 20 batang
-          atap alang-alang 1 x 0,5 m 32 buah
-          serbuk kayu 6 karung
-          kapur dolomit/kapur bangunan 2 karung
-          dedak 20 kg
-          Bubuk gypsum 2 kg
-          semen 3 sak
-          batu bata 200 bata
-          pasir 1 m3

2.      Langkah kerja
a.       Serbuk kayu gergaji dan kapur dolomit atau kapur bangunan diaduk rata. Tambahkan air secukupnya. Selama sehari semalam, campuran serbuk kayu gergaji dan kapur dikompos.
b.      Selanjutnya, tambahkan dedak dan gypsum, lalu diaduk rata dan ditambah air lagi secukupnya. Masukkan adukan itu dalam kantong plastik yang telah disediakan, dengan kepadatan tertentu.
c.       Setelah itu, masukkan cincin dari bambu dengan diameter 4 sentimeter pada bagian atas adonan, lalu plastik diikat.
d.      Polibag yang telah berisi adonan itu disusun dalam drum, lalu dikukus selama 8 jam. Selanjutnya, didinginkan sehari semalam. Bila sudah dingin, masukkan bibit jamur di ruang inokulasi secara serasi, dengan cara membuat lubang sedalam 6 sentimeter pada adonan itu.
e.       Perhatikan pula suhu ruangan, harus 28-30 derajat celsius, dengan kelembaban 92-96 persen. Setelah 15 hari di ruang inkubasi, pindahkan media jamur ke ruang budidaya. Tunggu 30-40 hari agar meselium jamur tumbuh putih merata.
f.       Lalu buka penutup media, dan jamur bisa dipanen 3-4 hari kemudian. Tanpa menebar benih kembali, pemanenan jamur pada media yang sama bisa dilakukan hingga lima kali.
H.      Jadwal Kegiatan Program
No.
Rencana Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pembuatan Proposal












2
Seminar Rancangan












3
Pembuatan media dan tempat












4
Penyemaian bibit












5
Panen












6
Evaluasi












7
Perbaikan Laporan












8
Penggandaan Laporan












9
Pengiriman Hasil Penelitian













I. Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Budidaya Jamur Tiram. Error! Hyperlink reference not valid.-tiram/.
Anonim. 2009. Keunggulan Dan Budidaya Jamur Tiram. http:// arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Liputankhusus&id=158949.
Istuti Wigati dan siti Nurbana. 2006. Budidaya Jamur Tiram. Jawa Timur : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Sumarsih Sri. Budidaya Jamur Tiram Dengan Berbagai Media. Jogjakarta : Agroteknologi UPN.
Sumiati Eti Dr. 2006. Cara Praktis Budidaya Jamur Tiram. Jawa Barat : Balai Penelitian Sayuran.